Sabtu, 26 Maret 2016

{Saduran} Kita yang Asing

Sebuah karya,
©Desi Puji Lestari dalam kotak-nasi.tumblr.com

Aku tahu, kamu akan membaca ini. Jika tidak esok pagi, mungkin suatu saat nanti.
Sebenarnya, aku merasa kamu tak cukup mengenaliku. Tidak peduli se-merasa dekat apa pun kamu denganku, se-serak apa pun kamu tertawa setelah aku melucu, atau se-pilu apa pun hatimu mengkhawatirkanku. Kamu tak cukup mengenaliku.
Membaca ini, kamu pasti bergumam, “Perasaanmu saja.” Lalu aku akan berakhir dengan kesal dan merasa menjadi orang paling bodoh se-antero negeri. Semuanya seolah hanya terjadi di kepalaku. Padahal mungkin, bisa jadi kamu yang pura-pura begitu.
Dan setelahnya, aku seperti kehilangan kompas dalam perjalanan mengenalimu. Aku laksana dihadapkan pada peta buta ketika akan menujumu. Mana barat, timur, selatan atau utara, semuanya tampak sama. Dengan seperti itu kamu berubah menjadi sangat abu-abu. Aku ternyata juga tak cukup mengenalimu.
Maka pada akhirnya, bisa jadi kita sesungguhnya adalah sepasang asing yang saling terbuka, dengan gudangan tanda tanya dan prasangka. Ah lagi-lagi ini pasti perasaanku saja.
Kita (aku) yang (merasa) asing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar